Selasa, 22 November 2011

Ujian Nasional

Kisi-kisi UN 2012 Diberikan Akhir Tahun Ini
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO ILUSTRASI
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mempercepat waktu pemberian kisi-kisi soal ujian nasional (UN) 2012. Kisi-kisi soal akan diberikan pada akhir tahun 2011 ini. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Khairil Anwar Notodiputro mengatakan, hal itu dilakukan untuk membantu sekolah dan para siswa lebih siap menghadapi UN tahun depan.
Khairil menjelaskan, rencana tersebut merupakan langkah untuk meningkatkan akseptabilitas, dan juga merupakan jawaban atas banyaknya masukan terkait penyelenggaraan UN. Dari sekian banyak masukan, yang kemudian dijadikan fokus oleh Balitbang Kemdikbud adalah akseptabilitas, kualitas, dan efektifitas penyelenggaraan UN.
"Dari sekian banyak rekomendasi yang disampaikan, yang paling banyak dipersoalkan adalah akseptabilitasnya," kata Khairil, kepada Kompas.com, Senin (7/11/2011), di Kemdikbud Jakarta.
Peningkatan akseptabilitas UN dinilai akan meminimalisir "ketakutan" para siswa dan guru saat akan menghadapi UN. Cara yang ditempuh adalah dengan melakukan dialog secara lebih intensif, dan memberikan kisi-kisi UN secepatnya.
Pemberian kisi-kisi UN juga bertujuan agar memudahkan pusat memberikan arahan kepada dinas pendidikan daerah dan guru-guru di sekolah agar pembuatan soal-soal ujian di sekolah merujuk dan disesuaikan dengan kisi-kisi UN yang diberikan.
"Ketakutan itu akan memicu penolakan. Untuk menekan itu, kita berencana menyampaikan kisi-kisi secepatnya. Jika dulu berbarengan, maka sekarang kisi-kisi UN 2012 akan kita berikan di tahun 2011, ini agar tercipta keselarasan soal dan membuat siswa terbiasa dengan soal yang akan diberikan" jelasnya.
Selain itu, hal lain yang akan dipertegas adalah memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat bahwa UN bukanlah satu-satunya penentu kelulusan. Meski proporsi penilaiannya membuat nilai UN mendominasi kelulusan, yaitu 60 persen nilai UN dan 40 persen nilai sekolah.
"Saya harap UN 2012 bisa lebih santai dan diterima. Secara politik, proporsi 60:40 itu sudah diterima, dan baru akan dievaluasi apakah tetap digunakan atau akan diubah setelah dua tahun digunakan, yaitu pada 2013," tuturnya.
"Nilai-nilai UN yang rendah juga dalam proses pengkajian. Ujungnya kita berharap ada kebijakan berdasarkan pengkajian mengapa nilainya menjadi rendah, apakah soal yang terlalu susah atau ada penyebab lain," tambah Khairil.

Kamis, 17 November 2011

UN 2012 Tetap Dijalankan



Bank Soal UN Gratis
Download Soal UN plus pembahasan dibuat oleh para pengajar handal
Bisnis Investasi Lexus Venture
Pelajari bisnis investasi yang menguntungkan yang bisa meningkatkan financial Anda
Gratis Bank Soal Matematika
Koleksi Lengkap Soal UN, SNMPTN, UMB, Simak UI, UM Undip, SMBB Telkom, UM Undip, UM UPI
Informasi Ujian Nasional 2012
Informasi Ujian Nasional 2012 disertai dengan Latihan Soal UN 2012
Latihan Soal Snmptn 2012
Koleksi Latihan Snmptn 2012 dan Soal-soal Snmptn plus Pembahasan Lengkapnya
Latihan Soal UN 2012
Download Latihan Soal UN 2012 untuk SD/MI,SMP/MTs, SMK, SMA/MA
Bank Soal
Bank Soal UN dan Seleksi PTN Lengkap
 
Adanya sementara keraguan dari sebagian kalangan tentang Ujian Nasional ternyata ditepis secara resmi oleh Kementrian Pendidikan Nasional RI. Adalah Prof. DR. Fasli Jalal yang menjabat Wakil Mendiknas yang menyatakan bahwa Ujian Nasional akan tetap dilaksanakann karena sudah didukung oleh presiden dan menteri. Pernyataan itu disampaikan oleh Prof. DR. Fasli Jalal dalam pidatonya saat membuka Lokakarya Manajemen Penyelenggaraan Ujian Nasional 2012 yang mulai 23-25 di Hotel Salak, Bogor.
Dilain pihak Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (Balitbang Kemdiknas, Khairil Anwar, menyatakan kebijakan UN tidak akan berubah. Dan sepengetahuannya belum ada arahan dari Mendiknas untuk melakukan perubahan kebijakan UN.
“Kebijakan UN sebagai penentu kelulusan tidak akan berubah dengan porsi 60:40, namun secara teknis akan terus disempurnakan. Dan juga akan kita kaji mengenai tingkat kesulitan soal, distribusi dan pengamanannya,” tutur Khairil, Senin (26/9). Meski begitu, untuk menjamin kualitas UN agar mengalami peningkatan kualitas di setiap tahunnya, Balitbang Kemdiknas bekerjasama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menggelar lokakarya nasional dengan tema “Manajemen Penyelenggaraan Ujian Nasional 2012: Peningkatan Kualitas, Akseptabilitas, dan Kredibilitas Ujian Nasional”.
Lokakarya nasional ini digelar di Bogor selama tiga hari, 23-25 September 2011, dan dihadiri oleh seluruh pihak terkait. Seperti seluruh Kepala Dinas Pendidikan se-Indonesia, perwakilan guru, komite sekolah, dewan pendidikan dan lain sebagainya.
“Lokakarya ini merupakan forum diskusi perumusan untuk UN yang lebih baik. Karena UN ini sendiri mendapat dukungan beragam pihak,” kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas), Fasli Jalal, saat membuka lokakarya tersebut, Jumat (23/9), di Kantor Pusat Kemdiknas, Jakarta.
Fasli menjelaskan, dalam lokakarya ini, nantinya secara khusus akan dibicarakan mengenai evaluasi UN sebelumnya seperti memperbaiki organisasi, manajemen, dan mekanisme penyelengaraan UN tahun depan. “Ini untuk mendapatkan hasil ujian yang berkualitas, kredibel dan akseptebel. Juga mampu meningkatkan kejujuran,” ujar Fasli.
Nilai UN Bisa Dijadikan Syarat Untuk Seleksi PTN
Tahun 2012 hasil ujian nasional (UN) bisa diintegrasikan untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Terlebih, hal tersebut sudah menjadi kesepakatan bersama.
Hal itu diungkapkan peneliti pendidikan dari Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Drs. Safari, M., P.A.U. kepada wartawan di sela-sela lokakarya pendidikan Kota Bandung di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 9, Jln. Soekarno-Hatta Bandung, Rabu (28/9).
“Namun pasti atau tidaknya adalah kebijakan pemerintah, saya tidak bisa memastikan,” ungkap Safari.
Dikatakan, keinginan diintegrasikan nilai UN ke PT ini, karena nilai UN-nya sama (standar). Sementara perguruan tinggi negeri hasil ujiannya belum standar. “Inilah yang menjadi dasar, kami menginginkan nilai UN bisa menjadi syarat masuk ke PTN,” tandasnya.
Menurutnya, secara pelaksanaan, UN sudah berjalan lancar dan sempurna. Yang perlu disempurnakan, adalah masalah teknisnya saja, terutama untuk masuk ke PTN.
“PTN harus menerima, karena wacana ini sudah dibicarakan dan disetujui semua pihak,” tambahnya.
Menurutnya, dari hasil penelitian, pelaksanaan UN di Indonesia dicemburui negara lain, terutama dari sisi teknis pelaksanaan. Selain itu, standar nilai UN pun sama, yakni 5,5 sekalipun standar nilai UN masih terbilang kecil.
“Di negara lain, seperti Malaysia dan Singapura standar nilai ujian minimal 7,” tandasnya.
Safari menyebutkan, UN untuk mengukur kemampuan siswa yang dilaksanakan secara nasional. Sementara materi yang diujikan adalah minimal pelajaran yang telah diajarkan di sekolah.
“Tidak mungkin materi yang diujikan adalah pelajaran yang tidak diajarkan di sekolah,” katanya.
Adanya yang kontra mengenai UN ini, karena materi yang di UN tidak sesuai dengan yang diajarkan. Safari mengatakan, harusnya sekolah introspeksi, karena para gurunya mengajar tak benar.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Prof. Dr. Wahyudin Zarkasyi menyebutkan, diintegrasikannya hasil UN untuk masuk PTN memang sudah dibicarakan dan akan diujicobakan pada tahun 2012 mendatang. Namun, memang ada beberapa teknis pelaksanaan yang harus disempurnakan.
“Khusus mekanisme pelaksanaan UN yang diintegrasikan masuk ke PTN,” tambahnya.
Wahyudin mengaku sangat mendukung hasil UN bisa dijadikan prasayarat untuk masuk PTN. “Namun ada beberapa yang harus disempurnakan,” tandasnya.
Sementara Ketua Dewan Pendidikan Kota Bandung, Kusmeni Hartadji menilai, pemeritah belum siap mengintegrasikan hasil UN untuk menjadi prasyarat masuk ke PTN. Selain sistem pelaksanaan yang belum sempurna, masih terjadi ketidakjujuran di antara para siswa maupun pengawas dalam pelaksanaan UN.

Rabu, 02 November 2011

Cara Reset Ink Level Printer Canon MP145 

Rekan-rekan yang sama-sama memiliki Printer Canon MP 145 yang sama dengan saya. Kali ini Saya akan membagi pengalaman saya, ketika Saya me refill tinta (isi ulang tinta) ke catridge Printer MP145 ( 830 dan 831 ). Karena setelah saya refill catridge printer Canon MP145 ,Level Ink (level tinta) masih terdeteksi kosong oleh printer MP145 ini, dan printer tidak akan mau di perintah untuk nge print. Langsung saja akan Saya tuliskan, begini caranya .............


  1. Lepaskan kabel Power Listrik ke Printer
  2. Kemudian hubungkan kembali sambil menekan tombol Power
  3. Tombol Power masih ditekan (jangan dilepas), Sobat tekan 2x tombol "Stop/Reset" (tombol berwarna Merah) sebelah Kanan
  4. Kemudian lepaskan tombol Power, Printer akan masuk ke Service Mode dan tunggu sekitar 10-15 detik hingga Printer Idle (standby)
  5. Selanjutnya tekan tombol "OK"
  6. Tekan "OK" sekali lagi (untuk perintah printer test page)
  7. Tunggu sampai Printer selesai nge print 1 halaman test
  8. Kemudia buka tutup printer (bukan tutup scaner) dan tunggu sampai catridge berhenti di posisi untuk melepas catridge.
  9. Selanjutnya matikan Printer dengan cara mencabut kabel Powernya lagi (kabel listrik)
  10. Setelah kabel powernya dicabut (printer dalam kondisi mati), lepaskan kedua catridge nya
  11. Kemudian tutup kembali Printer nya (tanpa catridge)
  12. Pasang lagi kabel Power printer (kabel listrik) dan nyalakan (tekan tombol power)
  13. Terakhir, Sobat buka lagi tutup printer dan masukan kedua catridge nya seperti semula
  14. Selesai (level tinta kembali terdeteksi penuh)
Demikianlah Tutorial yang singkat ini Selamat mencoba, semoga sobat berhasil seperti saya, karena hal ini sudah pernah saya praktekkan dan berhasil.

Cara Mengatasi Error 8 (E8) Printer Canon MP145

Cara Mengatasi Error 8 (E8) Printer Canon MP145 tidak terlalu sulit,  Ini pernah saya alami dan telah saya cobakan dan berhasil. Ok, kita langsung saja ya. berikut Langkah - langkah untuk mengatasi Error E8 pada Printer Canon MP145. Bagi Sobat saya yang sama printernya dengan saya yaitu Canon MP 145 seperti gambar di sebelah, yang Sedang mengalami Error E8 pada Printernya, silahkan sobat coba praktekan pada Printernya. Semoga Tutorial yang singkat ini dapat membantu Sobat yang printernya lagi Error (E8).

Cara Mengatasi Error 8 (E8) Printer Canon MP145 :

  1. Tekan dan tahan tombol Stop/Reset (jangan dilepas sebelum ada perintah)
  2. Tekan dan tahan tombol On/Off (jangan dilepas sebelum ada perintah)
  3. Lepas tombol Stop/Reset
  4. Tekan 2x tombol Stop/Reset
  5. Lepas tombol On/Off (tunggu sampai printer stanby menuju service mode)
  6. Tekan 4x tombol Stop/Reset
  7. Tekan 1x tombol On/Off
  8. Matikan printer dan selesai

Nyalakan printer lagi dan printer akan kembali normal seperti semula, lalu coba test print pasti akan muncul pesan E16 (jika cartridge dua duanya baru pesan E16 tidak akan muncul) berarti catridge minta di reset. begini caranya : Tekan dan tahan tombol Stop/Reset selama +/-30detik lakukan 2x, dan agar level tinta kembali penuh